animasi





tinggal ketik untuk mencari data

Minggu, 01 Desember 2013

Cita – cita Revanche Prancis

Revanche dari bahasa Perancis adalah balas dendam, Pada awalnya Cita – cita Revanche Perancis bermula pada tahun 1871 Perancis mengalami kekalahan terhadap Jerman. Menurut Prancis kekalahannya terletak jumlah tenaga manusianya lebih sedikit di bandingkan dengan Jerman maka syarat yang harus dipatuhi adalah Prancis harus memiliki tenaga manusia yang dapat mengimbangi jumlah yang telah dicapai oleh lawannya. Prancis dapat mengimbangi jumlah penduduk Jerman apabila memperhitungkan koloni-koloninya. Kepentingan ekonomi, kepentingan politik mendorong Prancis menggunakan daerah koloninya untuk mencapai tujuannya terutama persediaan penduduk Afrika dijadikan untuk keperluan perang bagi Prancis. Daerah-daerah kekuasaan Prancis menjadi daerah otonomi Prancis dengan dipimpin serang High Commissioner, yang bertindak sebagai wakil perintah. Prancis pemegang kekuasaan dan bertanggung jawab atas keamanan daerah koloni tersebut.

Sebelum Perang Dunia I, politik kolonial Prancis dijalankan berdasarkan dokrin ”asimilasi”. Teori ini mendasarkan orang-orang Afrika dapat dijadikan orang Prancis. Prinsip asimilasi tersebut mengandung gagasan yang tercetus dalam zaman revolusi”equality” dan fraternity”, serta filsafat politiknya ”paternalisme”. Tujuan polotik ini dilaksakan untuk mengintegrasi daerah milik daerah di seberang lautan dengan Prancis, mengasimilasi penduduk koloni dalam rangkaian mengintegras penduduk diluar Prancis dalam segala aspek kehidupan (politik, sosial, ekonomi, etnis, religius, maupun kulturil). Dalam mencapai tujuan ini maka bahasa-bahasa Afrika dan kebudayaannya tidak diberikan dalam pendidikan kolonial Prancis.